Wah dah lama ngga posting, males
tingkat dewa yang sedang melanda nih. ada begitu banyak goresan yang ingin
kucurahkan tapi begitu besar pula hasrat untuk memendamnya, hingga pemandangan
hari itu, membuat aku ingin segera berbagi cerita indahnya kebersamaan.
Hari itu, aku bersama temanku habis
masuk-masukin lamaran dikotaku, cuaca saat itu sangat tak bersahabat panas
banget, hingga kita memutuskan untuk mampir ketempat kerja temanku (warnet) dia
bekerja disana.
Singkat cerita, ngga berapa lama
disana hujan turun dan aku langsung keluar untuk menikmati hujan yang telah
beberapa hari ngga turun, bau tanah pun begitu terasa menandakan emang sudah
lama tak tersentuh oleh air (hujan).
Saat sedang asyik menikmati hujan,
toko sebelah memanggil tukang bakso keliling, kuluruskan pandanganku kearah
tukang bakso tersebut, ada pemandangan yang membuat aku tertarik hingga
pandangan ku tak pernah lepas untuk selalu melihat apa yang dilakukannya.
Tukang bakso itu membawa anaknya
saat menjajakan dagangannya, yang membuat aku kaget, anaknya duduk dipinggiran
gerobak, menghadap ayahnya dan ayahnya dengan santai mendorong gerobak itu
tanpa terlihat lelah diwajahnya yang mulai menua dimakan usia, ya ayahnya ingin
melindungi anaknya dari hujan dan tak ingin anaknya sakit.
Jujur aku takjub dengan pemandangan
itu, aku merasakan adanya kehangatan dan kebersamaan diantara mereka, aku suka
banget melihat ekpresi wajah mereka, ekspresi yang tak bisa aku ungkapkan,
sayangnya pemandangan itu tak bisa aku abadikan saat anak itu duduk disamping kanan
gerobak bakso.
Wajah polos anak itu membuat
tersentuh, tak ada rasa malu dan marah waktu bermainya tersita untuk membantu
ayahnya, dia melakukan semua itu dengan bahagia tanpa beban mungkin anak kecil
itu juga belum mengerti akan beban, karena terlihat dari raut wajah polosnya
ada keceriaan yang terpancar disana, kuperhatikan setiap hal yang dia lakukan,
dia berlari kesana kemari terasa sekali dia sangat menikmati hujan sore itu,
sedangkan ayahnya sibuk meracik bakso pesanan toko sebelah. aku pun tersenyum
sendiri melihat tingkah anak kecil itu..dan setelah itu dia membantu ayahnya
membuangkan sisa kuah bakso, tak ada bantahan yang keluar dari mulutnya, dia
melakukannya dengan senang hati.
Apa yang dia lakukan itu membuat aku
tersindir, aku aja yang sudah segede ini kalau disuruh mama, pasti aja mengeluh
dulu, padahal tetap dikerjakan, udah dosa pahala pun ngga dapat.
Pemandangan sore itu sungguh indah,
ada pelajaran hidup yang dapat aku ambil. Banyak hal aku kalah dengan anak
kecil itu, aku merasa begitu kecil dibanding anak itu.
Mungkin dalam hal materi aku lebih
dari dia, tapi... sikap dan cara dia menikmati hidupnya aku kalah
sedangkan aku.......... Tuhan
maafkan aku yang tak pernah bersyukur akan nikmatMu yang telah kau beri untukku,
dan selalu merasa kurang dengan apa yang aku punya sekarang.
Maafkan aku,
Ya...aku percaya Tuhan itu memang
ada, dan tak pernah tidur
dan terimakasih atas pembelajaran
hari ini.
- Kebahagian itu tak berasal dari apa yang kita miliki,
tapi bagaimana kita memaknai bahagia itu sendiri dan Bahagia itu kita yang
menciptakan bukan uang dan orang lain yang menciptakannya.
- Selalu bersyukur akan nikmat yang kita peroleh sebesar atau sekecil apapun nikmat itu, dan kita akan merasa bahagia menjalani hidup ini.
ini ada beberapa foto yang sempat saya ambil
Si Bapak lagi ngeracik baksoIni anak kecil itu, habis buang sisa kuah bakso, fotonya telat jadi ngga kelihatan (mangkoknya ditangan kiri)
Pergi lagi, setelah usai melayani pembeli.
hmmmm pagi pagi dapet sarapan bacaan seperti ini. ada rasa gimanaaaaaaaa gitu...
ReplyDeletehehehheheee
semoga mereka diberi rezeki berlimpah ya mba. dan semoga anaknya diberi otak se-encer kuah bakso (pinterrrr).
ahhhhh trenyuuhhhh lihat futunya :')
ReplyDeletehalhal macem itu bikin kita buat ngga lupa bersyukur ya :)
baksonya satu mangkok ya,kirim kebekasi :)
ReplyDeleteWowww... meleleh baca'a...
ReplyDeletejadi pengen jualan Bakso,.. lho??
hihihii...
thx V.. nampol bangettt... :D
hehehehe... Begitulah bahagia... semua tergantung bagaimana kita mensyukuri apa yang telah kita peroleh.. Sebuah pelajaran yang sangat berharga ya mbak..?? Nice Post..
ReplyDeletesetuju banget, dengan selalu bersyukur Insya Allah kita akan selalu bahagia..
ReplyDeleteTerkadang aku kalo disuruh beli terasi ke warung samasi umi suka leha leha aduhh.. malu -____-
ReplyDeletewaduh, nonjok....
ReplyDeleteposting yang menarik. kebahagian itu datang dari ketulusan yang mampu kita lakukan dalam kehidupan ini ....
nice....
Waw aku suka backgroundnya bang bagus tuh hehehehhehe? Em kebahagian aku adalah bisa bersama kedua orang tua aku? :)
ReplyDeleteSubhanallah... Kagum sayaaah...
ReplyDeleteNice unii...
Sukkkkkkkaaaaaaaaaaaaaaaaa.....
>_<
astagfirullohaladzim, *merutuki segala ego dan ka-aku-an ku atas segala nikmat yg tak disyukuri
ReplyDeletenonjok, kmaren juga baru nonton tentang Siti, anak kecil (usianya 7 tahun) jualan bakso sepulang sekolah dan hanya di beri upah 2000, kalo dagangannya ga laku upahnya dipotong bisa 1000 atau bhkn kurang....
Alhamdulilah.. dapet pelajaran disini :) makasiih bunda, moga Nay selalu bisa mensyukuri semua nikmat dari NYA..
ReplyDeletesaya dapat postingan yang inspiratif lg disini.. mksih untuk tulisan ini mbak :)
ReplyDeletetraktir bakso dong
ReplyDelete*nggak nyambung ya komenku -_-
Wah tersentil nih, baru baca yang ini -__-
ReplyDelete