Maaf

Tak ada ambisi ku lagi untuk mencari
Tak ada hasrat ku lagi untuk mengejar
Yang ku ingin saat ini hanya berpasrah diri akan segala yang telah Engkau beri untuk ku
Ku coba untuk bersyukur atas segala nikmat yang Engkau curahkan untukku
Memperbaiki diri dijalan Mu
Mencari keridhaan Mu
Berjalan dijalan Mu

Jadikan aku manusia yang selalu bersyukur
Jadikan aku manusia pilihan Mu

Begitu banyak kesalahan terucap tanpa maaf
Begitu banyak perbuatan menyakiti hati yang tulus

Maaf beribu maaf terucap dalam lisan
Tapi tak mampu bertatap

Jika waktu ku tlah tiba, ku mohon keridhaan Mu akan apa yang ada
Tuntun aku untuk selalu ada disisiMu
Ingatkan aku disaat langkah ku telah menjauh
Tegur aku saat aku terlena akan kenistaan

Malam ini, ke merenung akan perjalanan hidup
Begitu banyak kebahagian yang telah Engkau beri, tapi aku masih mengeluh rasa tak puas
Begitu banyak kenikmatan yang Engkau limpahkan, tapi aku selalu meminta lebih

Maaf maafkan aku

Akhirnya

Akhirnya terulang kembali
Akhirnya kita berpisah lagi,
Ntah ini akan brapa lama bertahan

Baiklah aku takkan memaksa,
Aku akan ikuti alurmu
Kau diam
Aku pun akan diam

Tapi rasa ini......
Perih tak berucap
Aku kehilangan mu, walau hanya keluh mu yang kau curahkan

Aku kan belajar tak peduli akan segala rasa dan raga mu
Mata dan telinga ku pun akan kulatih tak peduli akan dirimu

Bukan aku tak sayang pada mu, tapi aku mencoba tuk menutupi luka dihati ini
Luka akan...... kecemburuan ku

Waktu

Jika waktu dapat berbicara, ku ingin bertanya kepada sang waktu....
Kapan semua kisah kan bersatu dalam ikatan suci
Kapan hati dapat berlabuh
Kapan rasa dapat tercurah dengan indah
Kapan lantunan syair cinta menggema disetiap langkah

Kali ini aku tak mengeluh akan waktu, aku hanya mempertanyakan. Kapan waktu ku?
Berapa lama waktu yang harus kutunggu

Dalam sholat ku, tak henti slalu kuselipkan doa untuknya ...
Dalam tahajud ku, bayang semu akan dirinya menemaniku memohon restu dari Mu
Dalam zikir ku, ku inginkan dia yang menjadi imamku

Berpasrah diri akan waktu membuat aku seperti angin
Berlari terus berlari ke seluruh penjuru ruang yang bebas tanpa arah

Aku ingin seperti embun, yang slalu memberikan kesejukan dalam setiap tetesannya
Aku ingin seperti udara, yang bisa memberikan nafas kehidupan dalam setiap detik yang berputar untuknya

Waktu...... Kau seperti tanda tanya bagiku

Tetapi satu hal yang ku tahu, cinta itu selalu tepat dan indah pada waktunya

Kecewa

Sebuah kepastian
Sebuah harapan
Sebuah keinginan
Pasrah dilebur sebuah kejujuran
Kejujuran yang pahit saat hati terlanjur bercinta

Terlalu cepatkah hati ini berlabuh
Terlalu cepatkah memutuskan

Salahkah aku menilai
Salahkah aku percaya
Salahkah aku menyimpan rasa

Semua tlah terlambat, kau tau?

Aku bukan kecewa karena tak memiliki kamu
Bukan kecewa karena rasa kita tak sama,
Bukan pula aku bersedih saat mengetahui kejujuran yang kau sematkan

Aku kecewa saat kejujuran menjadi bagian akhir dalam cerita ini

Aku tak pernah mengharapkan sebuah kisah diantara kita,
Karena aku tak yakin dengan rasa yang kita punya
Dan aku pun tak pernah mengharapkan sebuah permintaan cinta dari mu
Karena aku tak yakin bisa mencintai mu dengan apa adanya

Tetapi kini aku kecewa akan dirimu ....

Kamu Lagi

Gejolak rasa yang tak bisa terungkap dengan sempurna
Tertusuk dalam hingga ke ruang yang paling dalam
Terjerumus ke lembah cinta
Cinta yang seharusnya berpenghuni
Tiba- tiba kosong tanpa permisi

Wahai engkau yang mempunyai rasa
Bantu aku, aku yang terjatuh dalam permainan rasa mu
Aku yang terlena akan cara mu
Aku yang tlah jatuh cinta kepadamu

Seribu cahaya bintang pun tak sanggup menggantikan bayang mu
Kau seperti batu yang tertanam puluhan tahun
Begitu sulit untuk terlepas
Begitupun dengan hati ku.... Sulit aku melepaskan tentang mu

Stttt
Kali ini aku bercerita tentang mu lagi
Lagi lagi kamu
Kamu lagi
Kau tau apa artinya?
Itu Karena aku sangat berhasrat kepadamu

Aneh khan?
Tapi itulah yang ku rasa untuk mu....
Karena kamu, aku bisa menciptakan untaian ini....
Untaian yang sederhana, teruntuk mu yang istimewa