Jun 18, 2011

9 Summers 10 Autumns


Di kaki Gunung Panderman, di rumah berukuran 6 x 7 meter, seorang anak laki-laki bermimpi. Kelak, ia akan membangun kamar di rumah mungilnya. Hidup bertujuh dengan segala sesuatu yang terbatas, membuat ia bahkan tak memiliki kamar sendiri. Bapaknya, sopir angkot yang tak bisa mengingat tanggal lahirnya. Sementara ibunya, tidak tamat Sekolah Dasar. Ia tumbuh besar bersama empat saudara perempuan. Tak ada mainan yang bisa diingatnya. Tak ada sepeda, tak ada boneka, hanya buku-buku pelajaran yang menjadi "teman bermain"-nya. Di tengah kesulitan ekonomi, bersama saudara-saudaranya, ia mencari tambahan uang dengan berjualan di saat bulan puasa, mengecat boneka kayu di wirausaha kecil dekat rumah, atau membantu tetangga berdagang di pasar. Pendidikanlah yang kemudian membentangkan jalan keluar dari penderitaan. Dan kesempatan memang hanya datang kepada siapa yang siap menerimanya. Dengan kegigihan, anak Kota Apel dapat bekerja di The Big Apple, New York. Sepuluh tahun mengembara di kota paling kosmopolit itu membuatnya berhasil mengangkat harkat keluarga sampai meraih posisi tinggi di salah satu perusahaan top dunia. Namun tak selamanya gemerlap lampu-lampu New York dapat mengobati kenangan yang getir. Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi dan menghadirkan seseorang yang membawanya menengok kembali ke masa lalu. Dan pada akhirnya, cinta keluargalah yang menyelamatkan semuanya.
Dua jempol dech buat buku ini, sangat inspiratif banyak makna dan hikmah yang dapat diambil, setiap untaian kata - kata yang disajikan pun sangat sederhana sehingga mudah dipahami, ini adalah sebuah kisah nyata dari sang penulis Iwan Setyawan, banyak nilai yang tersirat dalam setiap kata - kata yang disampaikan, menjadikan motivasi untuk kita meraih sukses dan impian....
Buku ini kayak magnet, membuat aku harus tuntaskan saat ini juga, setiap page nya membuat kita ingin tau..#penasaran selanjutnya bagaimana ya...trus...trus....akhirnya gimana.... itu yang terjadi padaku, akibatnya setengah hari aku ga kerja...hanya untuk tuntaskan buku ini.....hihiiiiii.....#padahalemangmaleskerja

Nilai yang dapat diambil dari buku ini...jangan pernah takut untuk bermimpi, wujudkanlah mimpimu, karena kita ga khan pernah tau apa yang akan terjadi esok dan nanti...
Jangan lelah dan malu untuk trus belajar dan belajar, harta yang paling abadi adalah pendidikan, itu adalah modal kita untuk menggapai kesukseskan...jangan pernah tinggalkan pendidikan bagaimanapun keadaannya.....dia adalah penolong kita yang utama, untuk wujudkan impian dan mimpi kita serta merubah nasib kita.




teruslah bermimpi, dan wujudkanlah mimpimu
kerasnya kehidupan akan membuat kita lebih tegar dan kuat dalam setiap menghadapi cobaan dan tantangan.





u can do it, always fight

4 comments:

  1. makasih ya review bukunya .... semakin pemasaran nih .... kapan2 mau nyari ah di gramedia, aku suka banget dgn buku2 yg penuh inspirasi

    ReplyDelete
  2. sama - sama....
    wajib dibaca nie...penuh inspratif...

    ReplyDelete
  3. Mimpinya kebanyakan, jadinya g satupun yang terealisasi.hehe..... Selama sore aja selamat bermalam minggu bagi yang merayakannya.hehe

    ReplyDelete
  4. terima kasih atas review bukunya..menarik sepertinya

    ReplyDelete

Ooopsss jejak kalian blum terditeksi,...
hayoo segera tinggalkan jejak kalian disini..... sebelum semuanya berakhir *_^