Nov 19, 2012

Menjemput Asa

Mungkin ini bukan waktu yang tepat, untuk kita merajut asa.
Sebuah asa yang masih terbuai mimpi
Setiap menit, detik dan jam berlalu tanpa jedah

Masih teringat jelas kisah yang lalu
Akan sebuah harapan dan cinta
Kisah yang tak pernah berujung

Deburan ombak, hempasan angin melebur menjadi satu, seperti rasa yang aku punya
Rasa yang tlah berbeda
Rasa yang tak lagi sama
Tetapi aku.........
Masih menantii asa yang sempurna

19 Nov  '12, merak - bakauheni

Nov 9, 2012

Rasa yang Salah? atau Raga yang harus Dipertanyakan?

Bukan bukan aku yang ingin terlahir seperti ini
Bukan bukan aku yang ingin menjadi seperti ini
Ntah kapan ini bermula, hingga aku begitu menikmati setiap hal yang salah ini
Ntah sampai kapan pula ini akan berakhir
Karena aku tak pernah tau kapan ini dimulai.

Terjerumus dalam dua hati
Dua rasa
Dua cinta
Dan aku terjerembab dalam dua wujud

Ingin rasanya kembali ke masa lalu
Masa dimana aku bebas mengungkapkan rasa
Masa dimana aku bisa mengekspresikan setiap hal yang terjadi di perjalanan hidupku
Bukan hanya aku dan dia yang tau rasa ini
Bukan hanya kepura-puraan yang slalu ku perlihatkan 

Akankah ini abadi,
Akankah selamanya kita ada dijalan ini?

Tuhan kenapa Engkau ciptakan ketidakpastian dalam diriku dan ragaku ini....
Salahkah aku, jika aku tetap berada dijalan ini?

Jika aku salah, kenapa Engkau ciptakan rasa dan raga ini?

Andai aku boleh memilih aku ingin diriku yang dulu.

*****------******
Tulisan ini tercipta, dari rasa dan pandangan yang aku lihat dan rasa, maaf jika ada yang salah dengan untaian ini karena aku tak bermaksud ingin melukaimu, aku hanya ingin mencari kebenaran yang aku lihat dan rasa, aku hanya ingin memahami apa yang kau rasakan dan berharap ini semua hanya mimpi. Aku sahabat mu, akan tetap menjadi sahabatmu apapun kondisimu

Sabahat aku takkan pernah menyalahkan mu, karena bukan dirimu yang menginginkannya.
Aku hanya ingin menjadi bagian keluh kesah mu, agar aku bisa melihat mu seperti dulu lagi.
Sahabat, akan selalu ada genggaman dan pelukan hangat untuk mu

Sabahat, menangislah jika kau ingin menangis  
Sahabat, luapakanlah amarah mu, jika hanya itu yang bisa membuatmu kembali seperti dulu lagi 
Sahabat aku menyayangi mu, tetapi aku lebih menyayangi dirimu yang dulu.


note : akhirnya bisa nulis kisah orang lain tanpa menunggu kisah pribadi, dan itu pertanda?